Pengetahuan tentang dunia Komputer

Selasa, 12 September 2017

Biografi Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi


Assalamualaikum



Hai para blogger dan para pembaca. Kali ini saya akan memposting Biografi tentang Al-Khawarizm, sang penemu angka Nol dan Algoritma. Kalian boleh melek IT, namun jangan sampai buta akan sejarah.  oke chek this out!
Eh saya share dulu tentang biodatanya ya :v

·         Nama: Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi
·         Tahun lahir: 780 M
·         Tahun wafat: 850 M
·         Suku: Persia
·         Dikenal karena: Risalahnya tentang aljabar dan angka India
·         Agama: Islam

 



Sejarah dan biografi
Al-Khawarizmi merupakan salah satu tokoh besar Islam di bidang matematika. Umat Islam patut berbangga dengan adanya pria yang bernama lengkap Abu Ja'far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi ini. Karena keberadaannya agama yang di bawa Nabi Muhammad SAW ini menjadi lebih disegani.
Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwarizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad. Nama aslinya ialah Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi.  Ia dikenal dengan sebutan Al-Khawarizmi karena berasal dari Khawarizm, sebuah daerah di timur laut Kaspia.                                     
Al-Khawarizmi ini lahir di pinggiran sungai Oxus. Sebutan al-Khwarizmi merupakan panggilan untuk tempat kelahirannya. Saat kecil, Ia dibawa oleh orang tuanya pindah dari Usbekistan menuju Baghdad Irak.
Ia merupakan ilmuan penemu angka nol. Karyanya sangat terkenal dan berpengaruh seperti Teori Alogaritma dan aljabar, yang disebut oleh ilmuan barat sebagai aritmetika (ilmu hitung). Ia juga berpengaruh besar dalam soal hitungan, asal-usul angka, dan sejarah angka-angka yang sekarang ini kita gunakan. 
Saat itu pemerintahan Irak dikuasai oleh Khalifah al-Ma'mun (813-833) yang juga dikenal sebagai tokoh ilmuan. Bersama al-Khawarizmi, al-Ma'mun gencar menggiatkan penelitian yang dilakukan  al-Khawarizmi. Ia juga kerap memberikan penghargaan terhadap karya-karya al-Khawarizmi yang sebagian besar memang didedikasikan untuknya.
Kesuksesan Al-Khawarizmi dalam bidang Astronomi dan aljabar didedikasikan kepada Khalifah Al-Ma’mun, sedangkan Khalifah Al-Ma’mun sendiri banyak memberikan penghargaan kepada Al-Khawarizmi.

  Dengan ilmu astronomi, Al-Khawarizmi mengungkapkan ramalan tentang waktu Nabi Muhammad SAW dilahirkan secara cermat. Ia juga tercatat sebagai salah seorang astronom yang ikut membuat peta dunia atas permintaan Khalifah AL-Ma’Mun. Peta dunia tersebut kemudian dikenal dengan nama Peta Ptolemy karya intelektual muslim Al-Khawarizmi.                                                                                       Penulis sejarah matematika kenamaan, Goerge Sarton, mengungkapkan bahwa Al-Khawarizmi termasuk salah satu seorang ilmuwan muslim terbesar dan terbaik pada masanya. Sarton menggolongkan periode antara abad ke 4-5 sebagai zaman Al-Khawarizmi, karena ia adalah ahli matematika terbesar pada masanya. 
Smith dan Karpinski menggambarkan pribaai Al-Khawarizmi sebagai tokoh terbesar pada masa keemasan Bagdad, setelah seorang penulis muslim menggabungkan ilmu matematika klasik Barat dan Timur, lalu mengklasifikasikan, hingga akhirnya membangkitkan kesadaran daratan Eropa.

Pengaruh lain yang berkaitan erat dengan ilmu matematika adalah kata algoritm yang dinotasikan sebagai prosedur baku dalam menghitung sesuatu. Kata ini berasal dari perubahan versi Al-Khawarizmi ke dalam versi latin, dari algorismi, algorism, dan akhirnya menjadi algorithm. Tulisannya tentang aritmatika berbahasa Arab yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Latin memainkan peran penting dalam perkembangan bilangan Arab dan sistem bilangan yang diterapkan saat ini. Meskipun bukan murni sebagai penemunya, namun tahapan yang dilakukan oleh Al-Khawarizmi merupakan format pengembangan sistem bilangan kita sekarang. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan sistem bilangan Arab dan notasi penulisan basis sepuluh yang diperkenalkan oleh Al-Khawarizmi dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi perhitungan di abad pertengahan bagi bagsa Eropa. 

Setelah Al-Khawarizmi meninggal dunia, keberadaaan karyanya beralih kepada komunitas Islam, yaitu tentang cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan, termasuk dalam bilangan pecahan. Suatu penghitungan aljabar merupakan warisan untuk menyelesaikan persoalan penghitungan dan rumusan yang lebih akurat daripada rumusan yang pernah ada sebelumya.
Di dunia Barat, ilmu matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya Al-Khawarizmi dibanding karya para penulis pada abad pertengahan. Masyarakat modern saat ini berutang budi kepada seorang Al-Khawarizmi dalam hal penggunaan bilangan Arab. Notasi penempatan bilangan dengan basis sepuluh, penggunaan bilangan irrasional, dan diperkenalkannya konsep aljabar modern membuat Al-Khawarizmi layak menjadi figur penting dalam bidang matematika dan revolusi penghitungan di abad pertengahan di daratan Eropa melalui penyatuan matematika Yahudi, Hindu, dan mungkin Babilonia.
Dalam salah satu buku karangannya berjudul al-jabr wa al-Muqabilah, Ia merumuskan dan menjelaskan secara detail tabel trigonometri dan memperkenalkan sejumlah teori kalkulus dasar. Karangan lainnya yang dianggap penting adalah Trattari d'Arithmetica. Buku tersebut membahas beberapa soal hitungan, asal-usul angka, dan sejarah angka-angka yang sekarang ini kita gunakan. Trattari d'Arthmetica dalam bahasa latin yang di terbitkan pada tahun 1857 di Roma. 
Pria yang di Eropa terkenal dengan nama Algorizmi, Algorizm, atau Algoritma ini tidak hanya mampu mengenali suatu hal sebagai subyek, namun juga mampu menyelesaikan masalah yang ada dalam subyek tersebut. Pada era Copernicus, seseorang tidak bisa disebut sebagai ahli matematika jika tidak mampu menganalisa karya ilmiah para ahli matematika terdahulu. Oleh karena itu, para ahli pada masa itu berlomba-lomba menyalin beberapa contoh praktis untuk dianalisa, misalnya tentang perhitungan ketinggian gunung, kedalaman lembah, dan jarak antara dua buah obyek, atau permuakaan yang tidak rata.                                                                                                                                                                                        Saat itu untuk dapat diakui Al-khwarizmi menganalisa dan mengoreksi kesalahan yang terdapat dalam tulisan karya Diophantus dari Yunani (250 SM) mengenai aljabar. Ia menjelaskan kembali teori Diophantus, dan mengembangkannya dengan menambahkan beberapa rumus lain, seperti rumus segitiga, dan menyusun Darftar Logaritma.
Aplikasi Belajar Sains dan Pemikiran Al-Khawarizmi
Banyak penemuan dan karya yang ditinggalkan oleh Al-khawarizmi dalam bidang sains, khususnya matematika. Karya aljabarnya yang paling monumental berjudul Al-Mukhtasar fi Hisab Al-Jabr wal Muqabalah. Al-khawarizmi adalah penemu teori algoritma dan aljabar. Beberapa penemuan sains dan pemikirannya yang bisa dijadikan sebagai aplikasi belajar adalah sebagai berikut :

1.    Penemu bilangan nol.
Bayangkan jika tidak ada angka nol! Bagaimana kita akan menuliskan sejuta, semilyar, setriliun, danlebih banyak lagi? Angka nol penting bagi suatu bilangan dan tentu berpengaruh terhadap ilmu-ilmu menghitung, ilmu pasti, ilmu alam, serta ilmu lainnya, dan ilmuan Islam-lah yang pertama kali menemukan bilangan nol. Dialah Muhammad Al-Khawarizmi.

Nol adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan untuk mewakili angka dalam angka. Angka nol memainkan peran penting dalam matematika, yakni sebagai identitas tambahan bagi bilangan bulat, bilangan real, dan struktur aljabar lainnya. Sebagai angka, nol digunakan untuk tempat dalam sistem nilai tempat. Sejauh ini, belum ada sumber yang menjelaskan inspirasi Al-Khawarizmi menggunakan angka nol tersebut.

2.    Penemu Algoritma
Kata “algoritma” berasal dari latinisasi nama Al-Khawarizmi, sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa Latin pada abad ke-12, yakni algorithmi de numero Indorum, Awalnya, kata “algorisma”adalah sitilah yang merujuk pada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan menggunakan bilangan numerik Arab (sebenarnya dari India). Kemudian, pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algortima yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Hal yang pertama ditekankan dalam alur pemikiran untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan secara tertulis adalah alur pikiran. Sehingga, algoritma seseorang bisa berbeda dengan algoritma orang lain, Adapun penekanan kedua adalah tertulis, yang artinya dapat berupa kalimat, gambar atau tabel tertentu.

3.    Penemu konsep Aljabar
Penemu aljabar adalah Al-Khawarizmi. Aljabar merupakan cabang matematika yang mempelajari penyerdehanaan dan pemecahan masalah menggunakan “simbol” sebagai pengganti konstanta dan variabel. 


Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak aljabar. Al-Khwarizmi juga berperan penting dalam memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitab al-Jam’a wa-l-tafriq bi-?isab al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.

Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata "aljabar" berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam bukunya. Kata algorisme dan algoritma diambil dari kata algorismi, Latinisasi dari namanya. Namanya juga di serap dalam bahsa spanyol, guarismo, dan dalam bahasa portugis, algarismo bermakna digit.

KARYA
·  Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
·  Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
·  Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri. Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi

Sekian pembahasan pada artikel ini. Terimakasih sudah mau membacanya. Dan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata. Maklum blogger baru :v
\

Assalamualaikum


Kontak person
 1. No hp: 0822-5122-2934
 2. FB: Candra Nugraha
 3. Line: Bagus_Chen
 4. Ig: Candra_Nugraha99
 5. Email: bcnsmandalu@gmail.com

Sumber deskripsi:

Sumber gambar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar