Assalamualaikum
Hai para blogger dan para pembaca. Kali ini saya akan memposting Biografi tentang Al-Khawarizm, sang penemu angka Nol dan Algoritma. Kalian boleh melek IT, namun jangan sampai buta akan sejarah. oke chek this out!
·
Nama: Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi
·
Tahun lahir: 780 M
·
Tahun wafat: 850 M
·
Suku: Persia
·
Dikenal karena: Risalahnya tentang aljabar dan
angka India
·
Agama: Islam
Sejarah dan biografi
Al-Khawarizmi merupakan salah satu
tokoh besar Islam di bidang matematika. Umat Islam patut berbangga dengan
adanya pria yang bernama lengkap Abu Ja'far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi
ini. Karena keberadaannya agama yang di bawa Nabi Muhammad SAW ini menjadi
lebih disegani.
Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi
adalah seorang ahli dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi
yang berasal dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwarizm (sekarang Khiva,
Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya,
ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad. Nama aslinya ialah
Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi. Ia dikenal dengan
sebutan Al-Khawarizmi karena berasal dari Khawarizm, sebuah daerah di timur
laut Kaspia.
Al-Khawarizmi ini lahir di
pinggiran sungai Oxus. Sebutan al-Khwarizmi merupakan
panggilan untuk tempat kelahirannya. Saat kecil, Ia dibawa oleh orang tuanya
pindah dari Usbekistan menuju Baghdad Irak.
Ia merupakan ilmuan penemu angka
nol. Karyanya sangat terkenal dan berpengaruh seperti Teori Alogaritma dan
aljabar, yang disebut oleh ilmuan barat sebagai aritmetika (ilmu hitung). Ia
juga berpengaruh besar dalam soal hitungan, asal-usul angka, dan sejarah
angka-angka yang sekarang ini kita gunakan.
Saat itu pemerintahan Irak dikuasai
oleh Khalifah al-Ma'mun (813-833) yang juga dikenal sebagai tokoh ilmuan.
Bersama al-Khawarizmi, al-Ma'mun gencar menggiatkan penelitian yang
dilakukan al-Khawarizmi. Ia juga kerap memberikan penghargaan terhadap
karya-karya al-Khawarizmi yang sebagian besar memang didedikasikan untuknya.
Kesuksesan Al-Khawarizmi dalam
bidang Astronomi dan aljabar didedikasikan kepada Khalifah Al-Ma’mun, sedangkan
Khalifah Al-Ma’mun sendiri banyak memberikan penghargaan kepada Al-Khawarizmi.
Dengan
ilmu astronomi, Al-Khawarizmi mengungkapkan ramalan tentang waktu Nabi Muhammad
SAW dilahirkan secara cermat. Ia juga tercatat sebagai salah seorang astronom
yang ikut membuat peta dunia atas permintaan Khalifah AL-Ma’Mun. Peta dunia
tersebut kemudian dikenal dengan nama Peta Ptolemy karya intelektual muslim
Al-Khawarizmi. Penulis sejarah matematika
kenamaan, Goerge Sarton, mengungkapkan bahwa Al-Khawarizmi termasuk salah satu
seorang ilmuwan muslim terbesar dan terbaik pada masanya. Sarton menggolongkan
periode antara abad ke 4-5 sebagai zaman Al-Khawarizmi, karena ia adalah ahli
matematika terbesar pada masanya.
Smith
dan Karpinski menggambarkan pribaai Al-Khawarizmi sebagai tokoh terbesar pada
masa keemasan Bagdad, setelah seorang penulis muslim menggabungkan ilmu
matematika klasik Barat dan Timur, lalu mengklasifikasikan, hingga akhirnya
membangkitkan kesadaran daratan Eropa.
Pengaruh lain yang berkaitan erat dengan ilmu matematika adalah kata algoritm yang dinotasikan sebagai prosedur baku dalam menghitung sesuatu. Kata ini berasal dari perubahan versi Al-Khawarizmi ke dalam versi latin, dari algorismi, algorism, dan akhirnya menjadi algorithm. Tulisannya tentang aritmatika berbahasa Arab yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Latin memainkan peran penting dalam perkembangan bilangan Arab dan sistem bilangan yang diterapkan saat ini. Meskipun bukan murni sebagai penemunya, namun tahapan yang dilakukan oleh Al-Khawarizmi merupakan format pengembangan sistem bilangan kita sekarang. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan sistem bilangan Arab dan notasi penulisan basis sepuluh yang diperkenalkan oleh Al-Khawarizmi dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi perhitungan di abad pertengahan bagi bagsa Eropa.
Setelah Al-Khawarizmi meninggal dunia, keberadaaan karyanya beralih kepada komunitas Islam, yaitu tentang cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan, termasuk dalam bilangan pecahan. Suatu penghitungan aljabar merupakan warisan untuk menyelesaikan persoalan penghitungan dan rumusan yang lebih akurat daripada rumusan yang pernah ada sebelumya.
Di
dunia Barat, ilmu matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya Al-Khawarizmi
dibanding karya para penulis pada abad pertengahan. Masyarakat modern saat ini
berutang budi kepada seorang Al-Khawarizmi dalam hal penggunaan bilangan Arab.
Notasi penempatan bilangan dengan basis sepuluh, penggunaan bilangan
irrasional, dan diperkenalkannya konsep aljabar modern membuat Al-Khawarizmi
layak menjadi figur penting dalam bidang matematika dan revolusi penghitungan
di abad pertengahan di daratan Eropa melalui penyatuan matematika Yahudi,
Hindu, dan mungkin Babilonia.
Dalam salah satu buku karangannya
berjudul al-jabr wa al-Muqabilah, Ia merumuskan dan menjelaskan secara detail
tabel trigonometri dan memperkenalkan sejumlah teori kalkulus dasar. Karangan
lainnya yang dianggap penting adalah Trattari d'Arithmetica. Buku tersebut
membahas beberapa soal hitungan, asal-usul angka, dan sejarah angka-angka yang
sekarang ini kita gunakan. Trattari d'Arthmetica dalam bahasa latin yang di
terbitkan pada tahun 1857 di Roma.
Pria
yang di Eropa terkenal dengan nama Algorizmi, Algorizm, atau Algoritma ini
tidak hanya mampu mengenali suatu hal sebagai subyek, namun juga mampu
menyelesaikan masalah yang ada dalam subyek tersebut. Pada era Copernicus,
seseorang tidak bisa disebut sebagai ahli matematika jika tidak mampu
menganalisa karya ilmiah para ahli matematika terdahulu. Oleh karena itu, para
ahli pada masa itu berlomba-lomba menyalin beberapa contoh praktis untuk
dianalisa, misalnya tentang perhitungan ketinggian gunung, kedalaman lembah,
dan jarak antara dua buah obyek, atau permuakaan yang tidak rata. Saat
itu untuk dapat diakui Al-khwarizmi menganalisa dan mengoreksi kesalahan yang
terdapat dalam tulisan karya Diophantus dari Yunani (250 SM) mengenai aljabar.
Ia menjelaskan kembali teori Diophantus, dan mengembangkannya dengan
menambahkan beberapa rumus lain, seperti rumus segitiga, dan menyusun Darftar
Logaritma.
Aplikasi Belajar Sains dan Pemikiran Al-Khawarizmi
Banyak penemuan dan karya yang ditinggalkan oleh
Al-khawarizmi dalam bidang sains, khususnya matematika. Karya aljabarnya yang
paling monumental berjudul Al-Mukhtasar fi Hisab Al-Jabr wal Muqabalah.
Al-khawarizmi adalah penemu teori algoritma dan aljabar. Beberapa penemuan
sains dan pemikirannya yang bisa dijadikan sebagai aplikasi belajar adalah
sebagai berikut :
1. Penemu bilangan nol.
Bayangkan jika tidak ada angka nol! Bagaimana kita akan
menuliskan sejuta, semilyar, setriliun, danlebih banyak lagi? Angka nol penting
bagi suatu bilangan dan tentu berpengaruh terhadap ilmu-ilmu menghitung, ilmu
pasti, ilmu alam, serta ilmu lainnya, dan ilmuan Islam-lah yang pertama kali
menemukan bilangan nol. Dialah Muhammad Al-Khawarizmi.
Nol adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan untuk
mewakili angka dalam angka. Angka nol memainkan peran penting dalam matematika,
yakni sebagai identitas tambahan bagi bilangan bulat, bilangan real, dan
struktur aljabar lainnya. Sebagai angka, nol digunakan untuk tempat dalam
sistem nilai tempat. Sejauh ini, belum ada sumber yang menjelaskan inspirasi
Al-Khawarizmi menggunakan angka nol tersebut.
2. Penemu Algoritma
Kata “algoritma” berasal dari latinisasi nama Al-Khawarizmi,
sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa Latin pada abad
ke-12, yakni algorithmi de numero Indorum, Awalnya, kata “algorisma”adalah
sitilah yang merujuk pada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan
menggunakan bilangan numerik Arab (sebenarnya dari India). Kemudian, pada abad
ke-18, istilah ini berkembang menjadi algortima yang mencakup semua prosedur
atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
Hal yang pertama ditekankan dalam alur pemikiran untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan secara tertulis adalah alur
pikiran. Sehingga, algoritma seseorang bisa berbeda dengan algoritma orang
lain, Adapun penekanan kedua adalah tertulis, yang artinya dapat berupa
kalimat, gambar atau tabel tertentu.
3. Penemu konsep Aljabar
Penemu aljabar adalah Al-Khawarizmi. Aljabar merupakan
cabang matematika yang mempelajari penyerdehanaan dan pemecahan masalah
menggunakan “simbol” sebagai pengganti konstanta dan variabel.
Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas
solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai
Bapak aljabar. Al-Khwarizmi juga berperan penting dalam memperkenalkan angka
Arab melalui karya Kitab al-Jam’a wa-l-tafriq bi-?isab al-Hind yang kelak
diadopsi sebagai angka standar yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian
diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad
ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan
tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.
Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika,
tapi juga dalam kebahasaan. Kata "aljabar" berasal dari kata al-Jabr,
satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang
tercantum dalam bukunya. Kata algorisme dan algoritma diambil dari kata
algorismi, Latinisasi dari namanya. Namanya juga di serap dalam bahsa spanyol,
guarismo, dan dalam bahasa portugis, algarismo bermakna digit.
KARYA
·
Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan
tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
·
Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh
persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar
merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan
yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.
· Sistem Nomor :
Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada
zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam
penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan
perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri. Banyak lagi
konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi
Sekian
pembahasan pada artikel ini. Terimakasih sudah mau membacanya. Dan mohon maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan kata. Maklum blogger baru :v
\
\
Assalamualaikum
Kontak person
1. No hp: 0822-5122-2934
2. FB: Candra Nugraha
3. Line: Bagus_Chen
4. Ig: Candra_Nugraha99
5. Email: bcnsmandalu@gmail.com
Sumber deskripsi:
·
Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Mu%E1%B8%A5ammad_bin_M%C5%ABs%C4%81_al-Khaw%C4%81rizm%C4%AB
Sumber gambar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar